Sabtu, 27 Februari 2016

Bahasa Ternate....

Bahasa Ternate


Pengertian Bahasa Ternate
Bahasa Melayu Maluku Utara atau Bahasa Melayu Ternate adalah suatu dialek bahasa Melayu yang dituturkan di hampir seluruh wilayah provinsi Maluku Utara, Indonesia. Di wilayah Kepulauan Sula, masyarakat di sana biasanya menggunakan Bahasa Melayu Sula (bahasanya mirip Bahasa Melayu Ambon, tetapi strukturnya masih mengikuti bahasa-bahasa di Maluku Utara), sedangkan di Bacan, Mandioli, dan wilayah di sekitar Bacan menggunakan Bahasa Melayu Bacan, meskipun penuturnya sekarang jumlahnya masih lebih sedikit daripada masyarakat yang menggunakan bahasa Melayu Maluku Utara. Tetapi jika orang Sula dan Bacan bertemu dengan orang Maluku Utara yang lain, mereka akan menggunakan bahasa Melayu Maluku Utara sebagai bahasa persatuan masyarakat Maluku Utara. Oleh sebab itu, Maluku Utara mempunyai tiga bahasa pasaran, tetapi hanya Melayu Maluku Utara yang digunakan sebagai bahasa persatuan.
Di Maluku Utara sendiri, namanya dikenal oleh masyarakat di sana sebagai Bahasa Pasar. Nama ini diambil karena bahasa ini adalah percakapan sehari-hari masyarakat Maluku Utara. Bahasa ini mempunyai pengucapan yang cepat dan nadanya yang datar serta intonasinya yang agak kasar (ini sesuai dengan percakapan masyarakat Maluku Utara di pasar), sehingga masyarakat di sebelah barat Indonesia kebanyakan akan tidak mengerti bahasa ini, terkecuali orang-orang yang pernah menetap di Maluku Utara. Bahasa ini juga dikenal sebagai bahasa Melayu Ternate, karena basis bahasa ini terletak di Ternate. Sebagian masyarakat Indonesia salah kaprah dengan menyebut bahasa ini sebagai bahasa Ternate (ada pula yang menyebut bahasa ini sebagai bahasa Maluku), padahal bahasa Ternate sangat berbeda dengan bahasa Melayu Ternate, terkecuali dalam hal struktur bahasanya ada yang relatif sama. Bahkan ada pula yang salah kaprah dengan menyebut bahasa ini sebagai bahasa Manado (Bahasa Melayu Manado) karena banyak persamaan kata, tetapi dalam hal intonasi, pengucapan, dan nada, kedua bahasa tersebut berbeda.

Angka Ternate  
Angka ternate sama dengan angka bahasa Indonesia. seperti satu ya satu, dua ya dua dan seterusnya :)

Pengucapan Bahasa Ternate dan Aksara Ternate
mohon maaf masih belum bisa menemukan referensinya :)

Adapted from=
comment=
this text was good. I can tell everyone who read my blog. and also give me more information about Ternate language … 

Bahasa Batak...

Bahasa Batak




Pengertian Bahasa Arab
Rumpun bahasa Batak adalah sekelompok bahasa yang dituturkan di Sumatera Utara. Kelompok ini dimasukkan ke dalam kelompok yang dijuluki Northwest Sumatra-Barrier Islands dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia.
Bahasa Batak mempunyai aksara bernama Surat Batak.

Angka Batak




Pengucapan Bahasa Batak

TATA BAHASA BATAK

Dalam Bahasa Batak seperti juga Bahasa Inggris, cara pengucapan berbeda dengan penulisan untuk kata-kata tertentu, dengan ketentuan:

Huruf "ng" dibaca "k" jika diikuti dengan konsonan seperti:
  • tingki dibaca tikki  =  ketika, waktu
  • sangkap dibaca sakkap = rencana, maksud, niat
  • sangsang dibaca saksang = masakan daging cincang
Huruf "h" pada kata akhiran "hon" (terjemahan "hon"="kan")  dibaca menjadi huruf konsonan di depannya, seperti:
  • daishon dibaca daisson = oleskan, sentuhkan (kata dasar "dais")
  • ombushon dibaca ombusson =  tiupkan, hembuskan (kata dasar "ombus')
  • libashon dibaca libasson = pukulkan, hantamkan (Kata dasar "libas")
kecuali huruf "h" didahului oleh konsonan "l" dan "r" maka "h" tidak berubah, seperti pada:
  • ambalhon dibaca abbalhon = lambungkan; simpangkan
  • tundalhon dibaca tuddalhon = belakangi
  • gombarhon dibaca gobbarhon = gambarkan
  • toparhon dibaca toparhon = pecahkan

Perhatikan juga pada contoh tersebut kata dasar ambal dibaca abbal, tundal dibaca tuddal dan gombar dibaca gobbar.  Dalam hal ini berlaku kententuan apabila huruf "m" dan "n" yang diikuti konsonan, maka dibaca mengikuti huruf konsonan berikutnya:
  • pantun dibaca pattun = sopan, hormat
  • janji dibaca jajji = janji,  
  • pansur dibaca passur = pancur
  • tampuk dibaca tappuk = pangkal
  • lambok dibaca labbok = lembut
Huruf "n" pada akhir kata diikuti huruf "g" pada kata berikutnya dibaca "ng" seperti pada:  
  • Lumban Gaol dibaca Lubbang Gaol


Aksara Bahasa Batak

Sama halnya saat kita baru belajar membaca dan menulis, kita disuruh untuk bisa menghafal abjad A – Z, ada vokal dan ada konsonan, ke 26 abjad tersebut harus bisa kita hafal secara luar kepala. Begitu juga dengan Aksara Batak, bila kita ingin menguasai aksara batak, yang pertama yang harus bisa kita kuasai adalah,  yang disebut dengan:
Ina ni Surat adalah: Induk dari surat batak, yang merupakan huruf-huruf pembentuk, yang menjadi huruf dasar dalam penulisan aksara batak.
Ada 19 ina ni surat, ina ni surat tersebut adalah: A,  Ha, Ma, Na, Ra, Ta, Sa, Da, Ga, Ja, La, Pa, Ba, NGa, NYa, Wa, Ya, I dan U
Untuk lebih cepat mengingat ke 19 Ina ni surat ini, kita kelompokkan menjadi beberapa kata yang mempunyai arti.
1. AhaMaNaRaTa ?? ( apa saja kah yang hijau itu?? )
2. SaDaGaJa. ( Seekor gajah )
3. BaNga ( Saya artikan berasal dari kata burung Bangau )
4. LaPa ( Saya artikan berasal dari kata SALAPA, yang artinya Selapa, yaitu tempat tembakau dari kuningan atau dari perak, atau Tempat Sirih orang tua dulu disebut dengan Salapa.
5. NyaWa: Ya, I, U ( Nyawa si Yayan…, si Iin… dan si Uun… lagi dipertaruhkan di blog ini (hehehe……)
Ina ni surat batak toba
Ina ni surat batak toba
Setiap satu lambang huruf batak (ina ni surat) di atas, sudah terdiri dari dua abjad (Konsonan dan Vokal dasar [a]) dan pengucapanyapun sudah menjadi sebuah penggalan suku kata yang memantulkan suara / gaung [a] (Mrsaringar [a] ) KECUALI: Ina ni surat (A, I  dan U).
Vokal dasar [a] dari ina ni surat bisa diubah-ubah dengan tanda diakritis atau yang disebut dengan anak ni surat, sehingga pengucapanya/lafalnya ( saringarnya) menjadi berubah.
II. Anak ni Surat
Anak ni surat dalam aksara Batak adalah komponen fonetis yang disisipkan dalam ina ni surat (tanda diakritik) yang berfungsi untuk mengubah pengucapan/lafal dari ina ni surat (pantulan suara, gaung atau Saringar) dari Inani surat. Tanda diakritik tersebut dapat berupa tanda Vokalisasi, Nasalisasi atau Frikatif.
III. Pangolat dan Tanda baca
Pangolat, arti dalam bahasa indonesia adalah sebagai alat pemukul, alat pengusir, yaitu tanda yang berfungsi untuk menghilangkan vokal dasar [a] dari ina ni surat, sehingga yang tinggal hanya konsonannya saja.
Tanda baca “pangujungui” dalam bahasa Indonesia adalah tanda untuk mengakhiri kalimat, yaitu sama dengan tanda TITIK.
anak ni surat dan tanda baca
anak ni surat dan tanda baca
Mari menulis dengan aksara batak toba

Seperti yang sudah diterangkan di atas, bahwa Ina ni surat  telah menjadi sebuah penggalan suku kata dengan vokal dasar [a], (saringar [a]), (Kecuali A, I dan U), maka dengan menambahkan anak ni surat, saringar dari penggalan suku kata itu akan berubah sesuai dengan anak ni surat yang kita sisipkan itu. Ina ni surat yang telah mengalami penyisipan anak ni surat, maka vokal dasar [a] dari ina ni surat itu menjadi hilang.
Anak ni surat bisa kita sisipkan ke ina ni surat dua (2)  sekaligus, sehingga penggalan suku kata yang kita buat menjadi mengandung saringar dari kedua anak ni surat yang kita sisipkan itu
Ina ni Surat menyisipkan anak ni surat
Ina ni Surat menyisipkan anak ni surat
Kalimat yang didahului dengan suku kata dari huruf hidup seperti “A”, “I”, “U” dapat dilakukan dengan langsung memakai ina ni surat a,I dan u . sedangkan kalimat yang didahului dengan “E” dan “O” dapat dilakukan dengan menambahkan anak ni surat pada ina ni surat “A”. [a]
Contoh:
a
ae
ao
I
u
a
e
o
i
u
Huruf yang serupa dan yang tidak ada dalam aksara Batak Toba:
Ca = Sa  = [s]
Ka = Ha = [h]
Sedangkan huruf yang tidak ada  dalam aksara batak toba adalah:
F, V, Q, X dan Z
Dalam bahasa batak, ke empat huruf di atas tidak akan pernah kita jumpai. Bila kita menjumpai orang memakai bahasa batak memakai keempat huruf di atas, itu bukan lagi bahasa batak yang asli.
Contoh:   Sifat nadenggan ( Pangalaho nadenggan)
Contoh aksara batak yang memakai anak ni surat dan pangolat.
  1. Horas tano batak
hors` tno btkh` ~
  1. Ai napogos do hami, holan gadong do pabalgahon au.
aai npogso` do hmi holn` gdo] do pbl`ghno` au ~
  1. Eme ni simbolon,  inang nalambok malilung.
aeme nismi`bolno` In] nlm`bho` mliL] ~
  1. Opat do pat ni horbo
aopt` do pt` ni hro`bo ~
  1. Indahan nalas, aek sitio-tio
In`dhn` nls` ,aaekkkkkh` sitoao tiao ~
  1. Unang pola marsak ho inang.
un] pol mr`sh` ho In] ~
Ccatatan.
Untuk membuat sebuah tulisan dengan aksara batak harus mengikuti kata per suku kata, sesuai dengan arti yang ingin kita maksud, sehingga kita bisa menentukan apakah kita harus memakai ina ni surat atau menyisipkan anak ni surut.

Adapted from=
comment=
  this text was good. I can tell everyone who read my blog. and also give me more information about Batak language …
 

Bahasa Lampung...

Bahasa Lampung




Pengertian bahasa lampug
Rumpun bahasa Lampung adalah sekelompok bahasa yang dipertuturkan oleh Ulun Lampung di Provinsi Lampung, selatan palembang dan pantai barat Banten. Rumpun ini terdiri dari :
Kelompok ini merupakan cabang tersendiri dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia.
Ada yang membagi rumpun bahasa Lampung dalam dua dilek. Pertama, dialek A yang dipakai oleh ulun Melinting-Maringgai, Pesisir Rajabasa, Pesisir Teluk, Pesisir Semaka, Pesisir Krui, Belalau dan Ranau, Komering, dan Kayu Agung (yang beradat Lampung Peminggir/Saibatin), serta Way Kanan, Sungkai, dan Pubian (yang beradat Lampung Pepadun). Kedua, dialek O yang dipakai oleh ulun Abung dan Menggala/Tulangbawang (yang beradat Lampung Pepadun).
Dr Van Royen mengklasifikasikan rumpun bahasa Lampung dalam dua subdialek, yaitu dialek Belalau atau dialek Api, dan dialek Abung atau Nyo.
A. Dialek Belalau (Dialek Api), terbagi menjadi:
  1. Bahasa Lampung Logat Belalau dipertuturkan oleh Etnis Lampung yang berdomisili di Kabupaten Lampung Barat yaitu Kecamatan Balik Bukit, Batu Brak, Belalau, Suoh, Sukau, Ranau, Sekincau, Gedung Surian, Way Tenong dan Sumber Jaya. Kabupaten Lampung Selatan di Kecamatan Kalianda, Penengahan, Palas, Pedada, Katibung, Way Lima, Padangcermin, Kedondong dan Gedongtataan. Kabupaten Tanggamus di Kecamatan Kotaagung, Semaka, Talangpadang, Pagelaran, Pardasuka, Hulu Semuong, Cukuhbalak dan Pulau Panggung. Kota Bandar Lampung di Teluk Betung Barat, Teluk Betung Selatan, Teluk Betung Utara, Panjang, Kemiling dan Raja Basa. Banten di Cikoneng, Bojong, Salatuhur dan Tegal dalam Kecamatan Anyer, Serang.
  2. Bahasa Lampung Logat Krui dipertuturkan oleh Etnis Lampung di Pesisir Barat Lampung Barat yaitu Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Utara, Pesisir Selatan, Karya Penggawa, Lemong, Bengkunat dan Ngaras.
  3. Bahasa Lampung Logat Melinting dipertuturkan Masyarakat Etnis Lampung yang bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Timur di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kecamatan Jabung, Kecamatan Pugung dan Kecamatan Way Jepara.
  4. Bahasa Lampung Logat Way Kanan dipertuturkan Masyarakat Etnis Lampung yang bertempat tinggal di Kabupaten Way Kanan yakni di Kecamatan Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga dan Pakuan Ratu.
  5. Bahasa Lampung Logat Pubian dipertuturkan oleh Etnis Lampung yang berdomosili di Kabupaten Lampung Selatan yaitu di Natar, Gedung Tataan dan Tegineneng. Lampung Tengah di Kecamatan Pubian dan Kecamatan Padangratu. Kota Bandar Lampung Kecamatan Kedaton, Sukarame dan Tanjung Karang Barat.
  6. Bahasa Lampung Logat Sungkay dipertuturkan Etnis Lampung yang Berdomisili di Kabupaten Lampung Utara meliputi Kecamatan Sungkay Selatan, Sungkai Utara dan Sungkay Jaya.
  7. Bahasa Lampung Logat Jelema Daya atau Logat Komering dipertuturkan oleh Masyarakat Etnis Lampung yang berada di Muaradua, Martapura, Belitang, Cempaka, Buay Madang, Lengkiti, Ranau dan Kayuagung di Provinsi Sumatera Selatan.
B. Dialek Abung (dialek Nyo), terbagi menjadi:
  1. Bahasa Lampung Logat Abung Dipertuturkan Etnis Lampung yang yang berdomisili di Kabupaten Lampung Utara meliputi Kecamatan Kotabumi, Abung Barat, Abung Timur dan Abung Selatan. Lampung Tengah di Kecamatan Gunung Sugih, Punggur, Terbanggi Besar, Seputih Raman, Seputih Banyak, Seputih Mataram dan Rumbia. Lampung Timur di Kecamatan Sukadana, Metro Kibang, Batanghari, Sekampung dan Way Jepara. Lampung Selatan meliputi desa Muaraputih dan Negararatu. Kota Metro di Kecamatan Metro Raya dan Bantul. Kota Bandar Lampung meliputi kelurahan Labuhanratu, Gedungmeneng, Rajabasa, Jagabaya, Langkapura, dan Gunungagung (kelurahan Segalamider).
  1. Bahasa Lampung Logat Menggala Dipertuturkan Masyarakat Etnis Lampung yang bertempat tinggal di Kabupaten Tulang Bawang meliputi Kecamatan Menggala, Tulang Bawang Udik, Tulang Bawang Tengah, Gunung Terang dan Gedung Aji.
Angka Lampung


Pengucapan Bahasa Lampung
bisa dilihat pada link video ini... https://www.youtube.com/watch?v=_dWhgGxYM4I

Aksara Lampung

Aksara Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambing, angka, dan tanda baca.
Disini kita hanya ingin mememaparkan apa itu huruf induk dan apa itu anak huruf, berikut kita simak:
1.    Huruf Induk
Aksara Lampung disebut dengan istilah kaganga, ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan (pada Tabel 1 dibaca dari atas ke bawah). Huruf induk berjumlah 20 buah. Bentuk, nama, dan urutan huruf induk dikemukakan pada Tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1 Huruf Induk
Aksara-Lampung-dan-Tanda-Baca
1.    Anak Huruf
Anak huruf Kaganga ada 12 buah:
Anak Huruf
Nama masing-masing anak huruf itu adalah sebagai berikut:
A. Anak huruf yang terletak diatas huruf
1. ulan              :   Ulundan Ulun1
Ulan adalah anak huruf Kaganga berbentuk setengah lingkaran kecil yang terletak diatas huruf. Ulan terdiri atas dua macam: ulan yang menghadap ke atas  melambangkan bunyi [i], sedangkan ulan yang menghadap ke bawah  melambangkan bunyi [e].
2. bicek            : bicek
Bicek adalah huruf Kaganga berbentuk garis tegak yang terletak diatas huruf. Bicek melambangkan bunyi [e].
3. tekelubang   :  tekelubang  ang
Tekelubang adalah anak huruf Kaganga berbentuk garis mendatar (seperti tanda hubung dalam ejaan bahasa Indonesia) yang terletak diatas huruf. Tekelubang melambangkan bunyi [ng].
4. rejenjung      : rejunjung ar
Rejenjung adalah anak huruf Kaganga berbentuk  yang terletak diatas huruf. Rejenjung melambangkan bunyi [r].
5. datas                        :  datas an
Datas adalah anak huruf Kaganga berbentuk  yang terletak diatas huruf. Datas melambangkan bunyi [n].

B. Anak huruf yang terletak dibawah huruf
1. bitan             :  bitan  dan bitan1
Bitan adalah anak huruf Kaganga yang terletak dibawah huruf. Bitan terdiri atas dua macam. Bitan yang berupa garis pendek mendatar – melambangkan bunyi [u] dan bitan yang berupa garis tegak melambangkan bunyi [o].
2. tekelungau   :  tekelungau au
Tekelungau adalah anak huruf Kaganga berbentuk setengah lingkaran kecil yang terletak dibawah huruf. Tekelungau  melambangkan bunyi [au].

C. Anak huruf yang terletak di kanan huruf
1.tekelingai         :       tekelingai  ai
Tekelingai adalah anak huruf Kaganga berbentuk garis tegak | yang terletak di kanan huruf. Tekelingai melambangkan bunyi [ai].
2.keleniah           :     keleniah  ah
Keleniah adalah anak huruf Kaganga berbentuk seperti huruf ha, tetapi kecil . Keleniah melambangkan bunyi [h].
3.nengen            :     nengen    tanda huruf mati
Nengngen adalah anak huruf Kaganga berbentuk garis miring / yang terletak di kanan huruf. Nengngen melambangkan huruf yang berada disebelah kiri nengngen menjadi huruf mati.

Akan tetapi, untuk melambangkan bunyi [ng], [r], [n], [y], [h], atau [w], nengngen  /   tidak digunakan. Bunyi-bunyi itu dilambangkan dengan menggunakan anak huruf Kaganga berikut ini.
Aksara-Lampung-anak-huruf
Untuk memperjelas keterangan diatas, perhatikanlah contoh penulisan yang salah dan yang benar dibawah ini.
Aksara-Lampung-yang-benar
 
 
 



Adapted from=
comment=
  this text was good. I can tell everyone who read my blog. and also give me more information about Lampung language ...